PENTAS PERDANA ANGKATAN 2020 TEATER SENTHIR ISI YOGYAKARTA NASKAH "JAKARTA 1998"  - TAJUK KISTO

PENTAS PERDANA ANGKATAN 2020 TEATER SENTHIR ISI YOGYAKARTA NASKAH "JAKARTA 1998" 

PENTAS PERDANA ANGKATAN 2020 TEATER SENTHIR ISI YOGYAKARTA NASKAH "JAKARTA 1998" 





Catatan pengantar dramaturgi oleh meli : 

Pertunjukan malam hari ini kami membawakan naskah dengan judul Jakarta 1998 karya Agus leey lor, 

Latar belakang : 
Dari kami secara kegelisaan kami, Teater Senthir. Di pertunjukannya tadi, dari setiap tokoh punya harapan masing masing dan itu memang di pertunjukan. Mulai dari : 
- Pak dhe jumingan yang ingin si pungkas jadi tentara karna takut rumahnya di gusur, 
- Keinginan mak kuat. Mutia menjalin hubungan dg bendot dll

Di kaitkan dengan latar waktu 1998, bagi kami lumayan berat. Karna melihat sejarah ketika mendengar 1998 itu penuh dengan cerita kengerian demonstrasi dll dan ada di pertunjukan yg kami presentasikan barusan. 

Berbicara tentang reformasi yang kami tahu tentang perubahan itu sendiri, dimana sebelum berita tentang reformasi itu terdengar sudah ada cerita tentang kehidupan dua keluarga di sini yang mengalami kemiskinan, kesulitan hidupnya, mungkin dekatnya dengan kami.

Kami angakatan 2020 masuk kuliah ngga langsung offline, kami meraskaan perubahan yabg bener bener pesat, langsung di hadapkan dengan layar, secara online, dan ngga ada pertemuan secara langsung, dan itu terjadi hampir 2tahun, kami hanya bertatap dg teman melalui layar saja. Kami merasakan itu sebagai kegelisahan juga, karna yg tadinya teman2 kami yg tadinya ada di layar sekarang ngga ada.


Di situ kami menginginkan perubahan juga sebenarnya, bagaimana keadaan membalikan kita, kegiatan, kita, membatasi di mana keterbatasan itu terjadi secara cepat, ngga bisa kemana mana berjaarak dll. 

Adalah harapan dari kami bagaimana ini cepat berlalu kami kaitkan. Kita di hadapkan demgan perubahan yang cepat sekali waktu itu berbicara reformasi di situ juga ada harapan, kaitanya kesana.


Bertemakan tentang harapan, premis harapan keluarga yang pupus di tengah huru hara reformasi.

Jadi kami kaitkan di orde baru, dimana otoritas pemerintahan saat itu sangat tinggi. Terjadi ketidakadilan. Kemiskinan, inflasi yang tinggi dll.

Dan uniknya mak kuat mempunyai persoalan yang sama seperti mahasiswa tetapi dia tdk tahu apa itu reformsi dan apa yg  harus perjuangkan dia hanya sekdar tau untuk menghidupi dirinya yg penting makan, 

Ahirnya dari harapan itu di simbolkan oleh satu tokoh yang bernama pungkas, yang paling terlihat mak kuat membicarakan tentag harapanya dan ambisinya pungkas untuk merubah nasib dengan sekolah setinggi tingginya, tapi harapanya pupus di tengah kejadian itu.


Kenapa latar 1998 juga 
Kami ngga berada di sana karna kami belum lahir tapi kami percaya akan spirit itu. Dan apa yang kami presentasikan di sini adalah usaha kami utk menghadirkan itu dan itu adalah penilaian dri teman teman semua apakah itu hadir atau tidak. 


✅️
2. POINT 
Proses diskusi : 


1. Apa amanat pertunjukannya ? 
2. Konsep artistik dan lama pengerjaanya ?
3. Apa pesan kontekstual mahasiswa hari ini ?
4. Konsep dari tim setting?
5. Bagaiamna treament sutradaraa tentang kedua aktor ?

1. Semua orang punya harapan dan harapan itu datang dan pergi 

"Harapku settinggi langit namun langit lebih merindukanku" 

2. Penciptaan artistik dengan metode 
mengikuti perkembangan latihan. Adegan terbentuk kami mengembangkan tata artistik yang kami rancang. Tapi sebelum memulai latihan pertama, diskusi pertama pengkaryaan Jakarta 1998, kami menawarkan konsep2 sebenarnya kepada Sutradara dan teman teman yang lain. 
Konsep yang kami rancang menemui titik di mana kami menggunakan konsepan yang di aplikasianya seperti ini.

Konsepannya : 
Latarnya Jakarta. Kampung yang miskin di pinggiran kampung, kota, ada dua keluarga, mencoba menciptakan tata panggung ini serealistik mungkin, masih ada bagian" yang kami ciptakan hanya utk imajinasi atau membangun imajinasi penonton, 


Penciptaan konsepan ikut bedah naskah, sehingga mengidentifikasi sett panggung sesuai dengan naskah namun tata artistik mengembangkan lagi konsepan tersebut kalau dri penata artistik ada 5 konsepan yang di tawrkan kepada sutradara tapi dari 5 konsepan tidak subjektif kepada 1 saja. Namun dari 5 itu di pilih dan di gabungkan sehingga memunculkan konsepan baru yang sesuai keinginan Sutradara.

Kami menghadirkan hal hal yang ada dalam naskah dan dari interpretasi subjektif penata artistik. 


Proses pengerjaannya : 
Sehari 1 x selama 3 bulan 

Pengerjaanya dari rujukan karya 
Dan ada ada temen kita yang maain ke Jakarta


Warna : 
Kami menciptakan warna yag sedikit gelap
berdasarkan dari teks kampung miskin, kampung kumuh, dan mendekatkannya lagi dengan hal hal yg kotor dan mendapatkan warna warna yg sedikit gelap. 


3. Orde baru aspirasi di tutup, dan zaman sekarang aspirasi terbuka sebagi Mahsiswa harus cerdas menyampaikan aspurasi melalui media apa. Karna media cepet tranding, kita misal mengambil isu isu penting di sekitar kita dan mengangkatnya ke media kita, pesanya, karna skarang bebas beraspirasi berati harus cerdas mengaspirasikanya bagaimana

5. Sebelum ke treatmen kami mencari data dulu, reading untuk mencari 3d dari ketiga tokoh tersebut, setelah 3d di temukan baru treatmen, biasanya : 
Pendekatan rasa, karna memperankan manusia yg sering cb kami eksplor ya ttng manusia 

Mak kuat adalah seorang pengumpul barang bekas, observasi gimana cara menata, mengepak barang, 

Treatmen perihal rasa 
Mak kuat melihat anaknya pungkas dg 3d tokoh seperti ini, dan peristiwanya seperti ini respon apa yg akan di lakukan, 

Pendekatan tokoh stanilavsky 
Memgambil metode emosional memory 
Jadi ada beberapaa kejadian memori, beberaapa pengalaaman saya (pribadi) berbicara dg orang tua, bergaul terhadap teman" syaa, beebralpa emosional td di hadirkan di atas panggung utk di jadikan sebuah tokoh, 

Beberapa metode, dk bantu dg olah rasa, meditasi utk menyatukan rasa kemistri dsb

Mak kuat 

Dia aku, dia anaku dan ini aku ibumu, rasa ini aku anaku ada di aku mak kuat, 

Olah rasa gimana cara menjadi ibu. Berbakti ke pada oarang tua dll.


Kegelisahan melakukan pentas adalah tujuan belajar sii, klasik tapi tujuan, terlebih apaa yang kami sampaikan kurang inilah pencapaian kami, tujuan membuat pentas adalah belajar untuk menyajikan pertunjuksk ini kami tlh melewati bbrp tahap sblmnya dari berdiskusi materi. Mencoba milih naskah secara bersmaa,sama jadi basicnya belajar setiap kreator memggunakan pendekatan. Kemudian apa yg kami pelajari kami sampaikan dg menggunakan naskah jakarta 1998

Belum ada Komentar untuk "PENTAS PERDANA ANGKATAN 2020 TEATER SENTHIR ISI YOGYAKARTA NASKAH "JAKARTA 1998" "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel