Sejarah Surabaya - TAJUK KISTO

Sejarah Surabaya

 

Sejarah Surabaya: Dari Asal Usul Nama Hingga Pertempuran 10 November

tajukkisto.site - Surabaya adalah salah satu kota besar dan penting di Indonesia. Kota ini memiliki sejarah yang panjang dan menarik, mulai dari asal usul nama, perkembangan dari masa ke masa, peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah, kejayaan sebagai kota pelabuhan, hingga pertempuran 10 November 1945 yang menjadi simbol perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Artikel ini akan mengulas secara singkat tentang sejarah Surabaya yang patut diketahui oleh setiap orang.

Dari Asal Usul Nama Hingga Pertempuran 10 November
Sejarah Surabaya: Dari Asal Usul Nama Hingga Pertempuran 10 November

Asal Usul Nama Surabaya

Ada beberapa versi tentang asal usul nama Surabaya. Salah satu versi yang paling populer adalah versi mitos yang berkaitan dengan cerita rakyat tentang pertarungan antara ikan sura (hiu) dan baya (buaya) di muara Sungai Brantas. Menurut cerita ini, kedua binatang tersebut berebut wilayah kekuasaan, yaitu laut dan darat. Mereka sepakat untuk membagi wilayah dengan batas sungai, tetapi kemudian saling mengkhianati dan bertempur hingga mati. Nama Surabaya diambil dari gabungan nama sura dan baya, yang berarti berani menghadapi bahaya.

Versi lain yang lebih berdasarkan pada fakta sejarah adalah versi yang menghubungkan nama Surabaya dengan Kerajaan Majapahit. Menurut Prasasti Trowulan I yang ditulis pada tahun 1358 Masehi, nama Surabaya disebut sebagai curabhaya, yang berarti kelompok desa di tepi sungai yang menjadi tempat penambangan. Nama ini kemudian berkembang menjadi Surabhaya atau Surabaya, yang juga merupakan pelabuhan gerbang utama Kerajaan Majapahit.

Versi lain yang juga cukup masuk akal adalah versi yang mengaitkan nama Surabaya dengan peristiwa sejarah pada tahun 1293 Masehi, yaitu pertempuran antara tentara Majapahit yang dipimpin oleh Raden Wijaya melawan pasukan Mongol (Tar-tar) yang dipimpin oleh Kubilai Khan. Pertempuran ini dimenangkan oleh Raden Wijaya, yang kemudian menjadi raja pertama Kerajaan Majapahit. Nama Surabaya diambil dari kata sura (berani) dan jaya (menang), yang berarti selamat dari bahaya. Peristiwa ini juga menjadi dasar penetapan tanggal 31 Mei sebagai hari jadi Kota Surabaya.

Perkembangan Surabaya dari Masa ke Masa

Surabaya memiliki perkembangan yang dinamis dari masa ke masa. Berikut adalah beberapa fase perkembangan Surabaya yang dapat dibedakan berdasarkan periode sejarahnya:

Era Klasik Pra Islam (abad 13)

Pada era ini, Surabaya merupakan salah satu daerah bawahan Kerajaan Kediri, yang kemudian menjadi bagian dari Kerajaan Singhasari. Pada tahun 1222 Masehi, Raja Kertanegara dari Singhasari membangun sebuah candi bernama Candi Jawi di daerah Prigen, dekat Surabaya. Candi ini didirikan untuk menghormati arwah ayahnya, Raja Anusapati, yang dibunuh oleh adiknya sendiri, Raja Jayakatwang dari Kediri.

Era Klasik Majapahit (abad 13-15)

Pada era ini, Surabaya mencapai puncak kejayaannya sebagai pelabuhan gerbang utama Kerajaan Majapahit. Surabaya menjadi pusat perdagangan dan diplomasi dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara maupun di luar negeri. Pada tahun 1357 Masehi, Raja Hayam Wuruk dari Majapahit mengunjungi Surabaya dalam rangka pernikahan dengan putri Raja Wiraraja dari Sumenep, Madura. Kunjungan ini dicatat dalam Nagarakretagama, sebuah puisi epik karya Mpu Prapanca.

Era Klasik Islam (abad 15-16)

Pada era ini, Surabaya menjadi salah satu pusat penyebaran Islam di Jawa Timur. Salah satu tokoh yang berperan penting dalam hal ini adalah Sunan Ampel, salah satu dari Wali Songo yang menyebarkan Islam di tanah Jawa. Sunan Ampel mendirikan pesantren di daerah Ampel, Surabaya, yang menjadi tempat belajar agama bagi banyak santri. Sunan Ampel juga membantu Raden Patah, putra Raja Brawijaya V dari Majapahit, untuk mendirikan Kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa.

Era Kedatangan Bangsa Eropa dan Perang Surabaya vs Mataram (abad 16-17)

Pada era ini, Surabaya mengalami berbagai perubahan akibat kedatangan bangsa Eropa, terutama Portugis dan Belanda, yang berusaha menguasai perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Pada tahun 1522 Masehi, armada Portugis yang dipimpin oleh Enrique Leme tiba di Surabaya dan membuat perjanjian dagang dengan Raja Surabaya. Namun, perjanjian ini tidak berlangsung lama karena Surabaya kemudian diserang oleh pasukan Mataram yang dipimpin oleh Sultan Agung pada tahun 1625 Masehi. Pertempuran ini berakhir dengan kemenangan Mataram dan Surabaya menjadi bagian dari wilayahnya.

Era VOC dan Hindia Belanda (abad 18-20)

Pada era ini, Surabaya menjadi wilayah kekuasaan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) atau Perusahaan Hindia Timur Belanda, yang kemudian menjadi pemerintah kolonial Hindia Belanda. VOC membangun benteng, gudang, dan sarana lainnya untuk mendukung kegiatan perdagangan dan pelayaran mereka. Surabaya berkembang pesat sebagai kota pelabuhan dan pusat perekonomian di Jawa Timur. Pada tahun 1797 Masehi, Surabaya menjadi ibu kota Residensi Jawa Timur.

Era Kemerdekaan dan Revolusi Nasional (abad 20-21)

Pada era ini, Surabaya menjadi saksi sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih dan mempertahankan kemerdekaannya dari penjajahan asing. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno dan Hatta di Jakarta. Namun, kemerdekaan ini tidak diakui oleh Belanda dan Sekutu, yang berusaha mengembalikan kekuasaan kolonial mereka di Indonesia. Pada bulan Oktober 1945, pasukan Sekutu yang terdiri dari tentara Inggris dan Belanda mendarat di Surabaya dengan dalih melucuti senjata tentara Jepang yang menyerah akibat Perang Dunia II. Namun, hal ini ditentang oleh rakyat Surabaya yang dipimpin oleh Bung Tomo dan para pejuang lainnya. Mereka melakukan perlawanan sengit dengan menggunakan senjata api maupun bambu runcing. Pertempuran ini berlangsung selama sebulan dan mencapai puncaknya pada tanggal 10 November 1945, yang kemudian dikenal sebagai Hari Pahlawan.

Peristiwa-Peristiwa Penting dalam Sejarah Surabaya

Selain perkembangan dari masa ke masa, Surabaya juga memiliki beberapa peristiwa penting dalam sejarahnya yang berdampak besar bagi kota itu sendiri maupun bagi bangsa Indonesia secara umum. Berikut adalah beberapa peristiwa penting tersebut:

Perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato (18 September 1945)

Peristiwa ini merupakan salah satu bentuk protes rakyat Surabaya terhadap bendera Belanda yang dikibarkan di Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit) oleh NICA (Netherlands Indies Civil Administration), sebuah organisasi sipil Belanda yang bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan kolonial mereka di Indonesia. Seorang pemuda bernama Bung Karno (bukan Soekarno) berhasil menurunkan bendera tersebut dan merobek bagian warna birunya, sehingga menyisakan warna merah dan putih yang merupakan warna bendera Indonesia. Peristiwa ini memicu semangat nasionalisme rakyat Surabaya dan menjadi salah satu pemicu terjadinya Pertempuran 10 November 1945.

Pembantaian Pahlawan Nasional oleh Tentara Inggris (28 Oktober 1945)

Peristiwa ini merupakan salah satu tragedi terbesar dalam sejarah Surabaya dan Indonesia. Pada tanggal 28 Oktober 1945, sekelompok pemuda yang tergabung dalam Barisan Pemberontak Republik Indonesia (BPRI) melakukan serangan terhadap markas tentara Inggris di Jembatan Merah, Surabaya. Serangan ini bertujuan untuk merebut senjata dan amunisi yang dibawa oleh tentara Inggris. Namun, serangan ini gagal dan berujung pada pembantaian massal oleh tentara Inggris. Sebanyak 200 orang pemuda gugur sebagai pahlawan nasional, di antaranya adalah Bung Tomo, Sutomo, Budi Utomo, Moestopo, dan Sudirman.

Pertempuran 10 November 1945

Peristiwa ini merupakan puncak dari perjuangan rakyat Surabaya melawan penjajahan asing. Pada tanggal 10 November 1945, tentara Inggris dan Belanda melancarkan serangan besar-besaran terhadap kota Surabaya dengan menggunakan pesawat, tank, dan meriam. Rakyat Surabaya yang dipimpin oleh Bung Tomo dan para pejuang lainnya melakukan perlawanan sengit dengan menggunakan senjata api maupun bambu runcing. Pertempuran ini berlangsung selama sekitar 10 jam dan menelan korban jiwa ribuan orang dari kedua belah pihak. Pertempuran ini menjadi simbol perjuangan kemerdekaan Indonesia dan menginspirasi bangsa-bangsa lain di Asia dan Afrika untuk menentang kolonialisme.

Kejayaan Surabaya sebagai Kota Pelabuhan

Surabaya memiliki peran penting sebagai kota pelabuhan sejak zaman kuno hingga modern. Kota ini menjadi tempat bertemunya berbagai budaya, agama, dan etnis yang berdagang, bermukim, dan berinteraksi di sana. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang kejayaan Surabaya sebagai kota pelabuhan:

  • Surabaya merupakan salah satu pelabuhan tertua di dunia. Menurut catatan sejarah Cina, pelabuhan ini sudah ada sejak abad ke-3 Masehi dengan nama Ch'ieh-liang atau Che-li-fo-che. Pelabuhan ini menjadi tujuan perdagangan bagi pedagang-pedagang dari Cina, India, Arab, Persia, dan lainnya.
  • Surabaya merupakan salah satu pelabuhan terbesar di Nusantara pada masa Kerajaan Majapahit. Pelabuhan ini menjadi pusat perdagangan dan diplomasi dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara maupun di luar negeri. Dari pelabuhan ini, Majapahit mengirimkan ekspedisi militer dan misi perdamaian ke berbagai daerah, seperti Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Semenanjung Malaya, Siam (Thailand), Kamboja, Champa (Vietnam), dan bahkan Madagaskar.
  • Surabaya merupakan salah satu pelabuhan termodern di Indonesia pada masa kolonial Belanda. Pelabuhan ini dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas canggih, seperti dermaga, gudang, jembatan timbang, kantor bea cukai, stasiun kereta api, telegraf, telepon, listrik, air bersih, dan lainnya. Pelabuhan ini menjadi tempat masuknya berbagai barang impor dari Eropa maupun tempat keluarnya berbagai barang ekspor dari Indonesia, seperti rempah-rempah, kopi, teh, karet, tembakau, minyak bumi, dan lainnya.
  • Surabaya merupakan salah satu pelabuhan terstrategis di Indonesia pada masa kemerdekaan. Pelabuhan ini menjadi basis operasi angkatan laut Republik Indonesia (ALRI) yang berperan penting dalam menghadapi ancaman dari Belanda maupun negara-negara lain. Pelabuhan ini juga menjadi tempat berlabuhnya kapal-kapal asing yang ingin menjalin hubungan baik dengan Indonesia, seperti kapal perang Amerika Serikat, Uni Soviet, Cina, India, dan lainnya.

Kesimpulan

Surabaya adalah kota yang memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Kota ini memiliki asal usul nama yang beragam, perkembangan yang dinamis, peristiwa-peristiwa penting yang berdampak besar, dan kejayaan sebagai kota pelabuhan yang menghubungkan berbagai budaya. Surabaya juga merupakan kota yang berani dan pantang menyerah dalam menghadapi segala tantangan dan rintangan. Surabaya adalah kota pahlawan yang patut dibanggakan oleh seluruh bangsa Indonesia.

Sumber Referensi

Pertempuran Surabaya - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Surabaya

Belum ada Komentar untuk "Sejarah Surabaya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel