Latihan Monologue Liyan bagian terakhir 20 Agustus 2023 #3 - TAJUK KISTO

Latihan Monologue Liyan bagian terakhir 20 Agustus 2023 #3

Latihan Monologue Liyan bagian terakhir 20 Agustus 2023 #3





Pada tulisan ini merupakan sesi latihan bagian terakhir pada latihan malam hari ini. Latihan lanjutan yang di laksanakan pada 20 Agustus 2023. Setelah tadi  tiga kali atau tiga putaran latihan cut to cut. Dengan  fokus pada  naskah bagian pertama, bagian kedua, dan  bagian ketiga, dan sekarang adalah sesi full satu naskah, atau penggabungan atas latihan yang tadi.


Menghadirkan bola plastik adalah salah satu eksplorasi pada malam hari ini untuk menggambarkan anak kecil yang tidak bisa bermain bola. Pada penggambaranya, biasanya anak anak kecil identik bermail bola dengan bola plastik. Serta sebuah hal yang tidak di inginkan dalam anak kecil bermain tentu tidak mau terjadi karena akan sangat mengganggu si anak kecil bermain. Seperti misal anak kecil melakukan kesalahan atas bermain bolanya tentu anak kecil tidak akan peduli atas kesalahanya, dan pastinya si anak tetap ingin melanjutkan bermain bolanya. Dalam hal ini bisa di artikan anak kecil indvidu atau sekelompok anak yang sedang bermain bola. 


Tentu sebuah hal yang menyedihkan apabila sedang bermain bola tiba tiba terhenti. Dalam penggambaran konsepnya adalah ketika anak bermain bola tiba tiba bola mengenai orang dewasa dan pada ahirnya orang dewasa akan meledakan bola tersebut dan hal ini sontak membuat anak kecil menangis, karena kehilaangan bolanya, tidak bisa melajutkan bermainya.


Sett Artistik masih banyak yang di eksplorasi sebenarnya pada malam hari ini, cuman meninbang waktu dan lain hal. Ahirnya menggunakan seperti pada video. Rencananya malam ini akan eksplor menggunakan passir satu gunung, pasir+semen, dan serbuk gergajian kayu. Namun kendala manajemen waktu menjadikanya belum terlampaui.





Komentar teman" yg ikut proses malam hari ini diantaranya : 

1. Konsisten muka ( menyeringai )


Jadi dalam konsepnya ada beberapa bagian atau part yang menggunakan muka menyeringai untuk mengartikan sebuah perbedaan dengan adegan lainya dan memaknai dialog seperti penggambaran ketuuaan atas usia bumi yang sedang di bawakan secara interpretasinya. Namun dalam pengadegannya masih banyak yang kelupaan penggunaan konsep muka menyeringai tersebut. Kemudian banyak yang tdak konsissten anatara latihan pertama dan kedua. 


2. Tertawa yg tertahan

Seperti yang kita tahu dalam hidup pasti banyak dua garis yang bertolak atau sandingan dunia yang pasti kontras dalam antonim naun hal itu merupakan dua hal yang tidak bisa terhindarkan selama kita menjalani kehidupan ini. Misalnya antara ada hidup ada mati, ada senang ada sedih, ada miskin ada kaya dan sebagainya. Berkaitan dengan itu di interpretasi naskah ini ada kesedihan dan ada kesenangan juga yang di gambarakan dengan tertawa. Namun tertawa yang di bawakan mengandung banyak makan juga. Antara menertawakan kondisi dirinya (bumi), merasa sudah sangat muak dengan keaadaan dan merasa geli dengan apa apa yang terjadi dalam cerita. Namun lagi lagi konsep itu masih miss tersampaikan ke penonton karena dalam actionya aktor tidak bisa memperagakan di atas panggung, dan jiak di lihat dari segi keindahian masih mengganggu seacara indra pendengaran atau sajian suara masih amat  kacau. Kalian bisa bayangkan seperti apa tertawa tertahan. 

 

3. Pembeda suara besar dan kecil


Vokal lagi lagi masih menjadi latihan yang ekstra bagi aktor. Sperti yang kalian tau konsep pasti sudah di pegag jiak sudah masuk sebuah latihan adegan. Namun belum berhasilnya menyampaikan sebuah makna dalam konsep dalam interpretasi dalam cerita naskah itulah proses yang harus harus di jalani dngan serius. Karena ngga cukup satu kali latihan bisa teraplikasikan semuanya di atas panggung. Vokal besar kecil masih bias perbedaanya. Sedang itu sebuah konsep maka sangat perlu berlatih lagi bagi aktor.


4. Perlu penghayatan kembali pada naskah


Naskah adalah sumber rujukan utama dalam sebuah karya seni pertunjukan. Dalam hal ini konteksnya adalah keaktoran, secara rasa masih banyak yang gagal. Mungkin seperti judul bahasan ini perlunya pengahayatan kembali. Pengahyatan atau mendalami bisa di tempuh secara literasi membaca naskah kembali, membaca hsil bedah naskah, menyadari akan karakter yang ada di dalam naskah. Secara penyutrdaraan penghayatan bisa di lakukan dengan banyak metode, ada olah rasa, meditasi, bedah karakter dan lain sebagainya.


5. Gradasi perpindahan suasana


Cerita pastilah ada bagian bagianya. Sedang penonton akan tertarik mengikuti ke bagian selanjutnya apabila tawaran visual adegan yang ada di atas panggung pada part sebelumnya menarik dan itu auto akan mengajak penonton menikmati menuju bagian selanjutnya. Namun permasalahanya di sini atau yang perlu di latih kembali ialah gradasi atau perpindahan dari setiap bagian ke bagian lain.  


keaktoran :

secara keseluruhan masih banyak yang perlu di perbaiki menuju latihan latihan berikutnya. 

Setting :

Eksplorasi bola plastik seperti penjelasn di atas

Eksplorasi penggunaan yang hadir di panggung seperti dalam gambar

lighting : 

menggunakan lampu halogen 1000 watt untuk membiasakan terkena sinar cahaya. Dan tidak kaget karena saat pentas pasti akan di hujani cahaya. Terlebih lampu di sana adalah PAR CAN 1000 watt dengan penempatan 6 titik

Mekost :

Eksplorasi kostum. Kostum waran yang akan di gunakan sudah mulai di coba 


Musik :

Menggunakan yang sudah ketemu seperti bagian opening ending.



Bagi yg menyaksikan video ini boleh sekali komentar dan memberi masukan sesuai dg apa yg saudara saksikan, saya sangat akan menerimanya untuk menuju pentas ini lebih baik lagi.

Belum ada Komentar untuk "Latihan Monologue Liyan bagian terakhir 20 Agustus 2023 #3"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel