PENATAAN ARTISTIK PANGGUNG (TATA PANGGUNG) DALAM PEMENTASAN TEATER
PENATAAN ARTISTIK PANGGUNG (TATA PANGGUNG)
DALAM PEMENTASAN TEATER
Tata panggung merupakan penampakan visual yang di buat oleh penata artistik dalam pertunjukan. Tujuanya untuk memberikan informasi tambahan kepada penonton. adalah unsur pokok yang tidak dapat di pisahkan dari panggung teater
Penciptaan tata panggung harus memiliki bentuk yang sangat bisa di eksplorasi secara visual. Sehingga
sangat berpotensi untuk mewujudkan tata panggung. Oleh karena itu pembuat tata panggung membuat set dengan tujuan lokatif,ekspresif,atraktif,jelas,bermnfaat dan organis
Proses Tata Panggung :
1. Menganalisis naskah terlebih dahulu
2. Membuat konsep sebagai pijakan untuk mengeksplorasi bahan
3. Mentransformasikan rancangaan ke lembar kerja tata panggung
guna mempermudah proses visualisasi
3. Di eksplorasi dan di eksekusi sebagai bentuk pementasan teater
Persoalan penciptaan dan pelaksanaan merupakan dua hal yang berbeda dan duanya membutuhan ketrampilan khsusus. Penciptaan : ketrampilan untuk mendeskripsikan berbagai gagasan yang muncul dari studi dan imajinasi. Pelaksanaan : ketrampilan dan berkomunikasi dengan orang orang yang terlibat dalam sebuah penciptaan teater.
Pencipta tata panggung :
1. mewujudkan penataan panggung dengan representasi
2. menghadirkan tata panggung sebagai interpretasi dari seluruh formula
3. dan unsur unsur pemanggungan yang secara kesejarahan hadir.
Representasi fungsi :
1. menyadarkan penonton baha panggung adalah ekspresi stilisasi tentang kehidupan manusia
2. mengahdirkan realita dengan tidak apa adanya yaitu pembungkusan dengan ideologi tertentu
3. maka realita representasi adalh kebenaran ideologi
Membuat list tata panggung yang di inginkan:
1.
2.
3.
4.
5.
Pencipta menampilkan bentuk tata panggung sesuai aslinya namun di stilisasi agar penonton merasa benar-benar sedang melihat pertunjukan. Bentuk tata panggung akan di sesuaikan dengan sugestif realis dimana satu bagian bisa menggambarkan bagian lain
Alasan meilih naskah, penata panggung harus punya alsan atas keinginan yang akan di buat dalam menciptakan tat panggung
Teori estetika di gunakan sebgai landasan penciptaan dan di rasa bisa menjadi pisau bedah
dalam mewujudkan proses tata panggung
djalentik : unsur estetika yang mendasari unsur karya seni ada 3 :
1. Keutuhan atau kebersatuan (unity)
2. Penekanan atau penonjolan (dominance)
3. Kesimbangan (balance)
1. Keutuhan
Karya yang indah menunjukan keseluruhanya sifat yang utuh tidak ada cacatnya, tidak
kuarang dan berlebihan. terdapa hubungan antar bagian tanpa adanya bagian yang sama sekali tidak
berguna atau tidak ada hubungany dengan bagian lain. dalam estetika perlawanan antara unsur unsur disebut kontras.
keutuhan dalam perpaduan : suatu prinsip dalam estetika. dari filsafat : memandang sesuatu utuh kalo ada keseimbangan
antara unsur unsur yang berlawanan
2. Penonjolan
Di capai dengan kontras dalam penyusunanya
mengeraskan suara tertentu, melalui perubahan ritme, perubahan kecepatan gerak, atau pakai
warna yang cerah atau mencolok
3. Keseimbangan
Paling mudah di capai dengan simetri
apa yang di rasa seimbang biasanya memberi kesan sama sam kuat
Dalam seni pertunjukan, unsur unsur penunjang bentuk :
Gerak
Sinar
Warna
Dapat di beri peranan yang penting dalam penyusunan segala macam keseimbangan
permainan dengan garis garis, bidang dan ruang, permainan gerak, permainan sinar,
pemilihan dan penempatan warna semua perlu di perhatikan
Menurut pramana padmodarmaya bahawa tata panggung atau pentas (skeneri) :
1. penampilan visual lingkungan gerak sekitar laku pemeran dalam sebuah drama
2. menciptakan pentas memperhatikan gerak laku, memperkuat gerka laku, dan menandai atau
memperindah gerak laku oleh karena itu, penata panggung harus memberikan tempat kepada gerak laku, yg memiliki set salah satu sifatnya sugestif realistis.
1. Set ekspresif
Setting panggung harus memperkuat gerak laku, denagn memberi penjelasan,
menggambrakan keadaan sekitar, menciptakan suasana (hati atau jiwa) bagi laku tersebut.
2. Set atraktif
Mampu menarik perhatian bagi penonton, karena pementasan suguhan pertama
ialah visual
3. Set jelas
Penonton dari jauh dapat melihat secara jelas detail tata panggungnya
detail yang di ciptakan di perbesar agar pennton yang paling belakang mampu
menikmati setiap bentuk yang di ciptakan di atas panggung
4. Set bermanfaat
Bermanfaat bagi pemain tidak hanya backgrund saja,
dapat di gunakan untuk berkating dan tidak membahayakan
5. Set organis
Harus dapat menunjukan setiap elemen yang terdapat dalam penampilan visual
skenerinya, memiliki hubungan satu sama lain
Sebuah rancangan skeneri dapat di pandang dari segi perwatakannya, mampu dari segi maksudnya,
haruslah cermat di tuangkan dalam sebuah rencana pementasan secara keseluruhan.
Tahapan awal yang di laukan untuk membuat sesuatu.
untuk mewujudkan tata panggung ada beberapa metode agar hasil yang di inginkan sesuai dengan harapan
samuel tom "jika semua unsur produksi bekrja sama dengan baik dan sampai pada penonton, perencanaan yang baik
harus di tuntaskan dalam pertunjukan yang lebih baik
Tahap awalnya adalah analisis naskah
Tasil analisis di gunakan sebagai pedoman dalam mewujudkan tata panggung
george r. kernodle dalam bukunya bahawa setiap permainan drama memiliki 6 poin dramatik.
1. Plot
2. Karakter
3. Tema
4. Tema
5. Dialog
6. Irama dan Spektakel
3 pertama adalah struktur
3 lainya adalah tekstur
Struktur adalah bentuk dari drama sedang tekstur adalah sesuatu yg di alami spektator
datang melalui perasaan, di dengar telinga (dialog), di lihat mata (spektakle) dan
di rasakan sebagai suasana memalui visual dan pengalaman mendengar
5 tahapan penata panggung :
1. Membuat sketsa
2. Membuat maket
3. Pemilihan bahan
4. Aplikasi
5. Finishing
1. Analisis ruang
proses setelah menganalisis naskah, analisis ruang :
menetukan ruang yang di perlukan
mencatat kebutuhan ruang dan membaginya
2. Sketsa tata panggung
agar gambran terlihat lebih jelas, sebaiknya gambar di buat berwarna seuai dengan bentuk aslinya
di buat dari berbagai sudut pandang agar di tangkapengan jelas
3. Pemilihan bahan
mencocokan bahan dengan kebutuhan naskah,
lebih memantapkan pencipta dalam mengeksekusi bahan nantinya
4. Aplikasi
tahap akhir dimana bahan yang ada telah di eksekusi, dan
di aplikasikan pada aktor dan panggung
5. Finishing
pengaplikasian bahan tata panggung dan aktor di dukung dengan
unsur pendukung lainya terutama tata cahaya lalu
di wujudkan dalam pementasan
Belum ada Komentar untuk "PENATAAN ARTISTIK PANGGUNG (TATA PANGGUNG) DALAM PEMENTASAN TEATER "
Posting Komentar